JANGAN PANIK, INI TIPS MENGATASI ANAK TANTRUM
Tantrum adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perilaku marah-marah atau mengamuk pada anak untuk meluapkan emosinya. Misalnya seperti menangis kencang, melempar barang yang ada di sekitarnya, hingga berguling di lantai.
Kondisi ini sebenarnya wajar terjadi di masa pertumbuhan anak khususnya anak yang berusia di bawah lima tahun. Tantrum bisa terjadi ketika anak sedang lelah, lapar, merasa tidak nyaman, atau karena mereka tidak bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
Kendati demikian, ibu mungkin panik jika berhadapan dengan anak yang mengalami tantrum. Nah, tidak perlu terlalu khawatir, sebab ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Penasaran apa saja caranya? Yuk, ketahui ulasannya di sini!
Ini Cara Mengatasi Anak yang Tantrum
Terdapat beberapa cara yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi anak tantrum, antara lain:
1. Abaikan Anak
Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi anak yang tantrum adalah dengan mengabaikannya. Ibu juga perlu berhenti memberikannya perhatian kepadanya agar anak tidak semakin meningkat kemarahannya. Namun, tindakan mengabaikan ini sebaiknya hanya dilakukan selama anak tidak berada dalam situasi yang membahayakan dirinya. Maka dari itu, pastikan untuk mendiamkan dan meninggalkan anak sejenak dan datangi kembali beberapa waktu kemudian.
2. Mengatasi Perilaku Agresifnya
Anak yang sedang tantrum dapat melakukan beberapa hal yang agresif. Misalnya seperti memukul, membanting atau melempar barang, hingga menendang sesuatu. Jika hal ini terjadi, ibu perlu mengatasi perilaku agresifnya dengan segera. Nah, hal yang perlu ibu lakukan adalah memberitahukan anak bahwa menyakiti orang lain atau merusak barang merupakan tindakan yang tidak baik.
Namun, pastikan ibu memberitahu anak dengan cara lembut dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti olehnya. Sebab, menggunakan tindakan atau kata-kata keras yang menyakitkan tidak akan efektif dalam mengatasi tantrum. Hal tersebut justru malah dapat menimbulkan trauma psikologis pada diri anak.
3. Biarkan Anak Marah
Terkadang, anak yang tantrum hanya perlu melampiaskan amarahnya. Maka dari itu, biarkan anak untuk marah ketika dirinya tantrum, selama tidak melakukan hal berbahaya bagi dirinya. Cara ini diyakini dapat membantu anak-anak untuk belajar melampiaskan amarah dengan cara yang tidak merusak. Alhasil, ketika dirinya sudah beranjak besar, anak diharapkan mampu mengendalikan dirinya dengan baik tanpa harus adu mulut dengan orangtuanya.
4. Orangtua Perlu Menahan Diri untuk Berteriak
Ibu perlu ingat kalau anak merupakan cerminan dari kedua orangtuanya. Jika ibu berteriak ketika anak sedang tantrum, maka anak biasanya akan ikut teriak untuk menyamai volume suara ibu. Sebab, hal ini dilakukan anak agar dirinya bisa terlibat dalam komunikasi yang setara dengan orangtuanya.
5. Bantu Anak Melakukan Hal yang Ia Tak Bisa Lakukan
Tantrum dapat disebabkan oleh hal yang sederhana, contohnya ketika seorang anak ingin mengenakan sepatu, tapi gagal. Jika hal ini memang penyebabnya, ibu bisa menanyakan dengan lembut mengapa dirinya marah, dan membantu hal yang tidak dapat ia lakukan sendiri.
Itulah beberapa cara untuk mengatasi anak yang sedang tantrum. Jika tantrum berlangsung lama, tak mampu mengendalikan diri, serta membahayakan diri sendiri dan orang lain, jangan ragu mendapatkan bantuan psikolog. Konsultasikan dengan psikolog RS Budi Kemuliaan agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Lakukan reservasi dan daftar online bagi Anda pasien dengan rujukan BPJS atau umum melalui aplikasi RSU Budi Kemuliaan di smartphone Android atau iOS Anda.
Sumber :
Kids Health. Diakses pada 2022. Temper Tantrums.
Parents. Diakses pada 2022. How to Deal with Toddler Temper Tantrums.
Kompas. Diakses pada 2022. 7 Cara Menghadapi Tantrum pada Anak.